Hari ini, aku memintamu untuk melupakan dan kau pun memintaku untuk melupakan~
memang berkata mudah tapi berbuat susah.
Sekalipun aku berkata telah menganggapmu teman biasa, mungkin hatiku masih ingin kau ada~
sekalipun aku tau kau brengsek, hatiku berkata bagaimana pengorbananmu untukku, bagaimana sikapmu yang sangat menunjukkan kau menyayangiku~
Mereka mudah berkata tapi kita yang mengalami.
Aku menyayangimu, kau menyayangiku -di pikiranku-
namun sepertinya takdir dan waktu enggan berpihak pada kita~
atau Tuhan memberitahu bahwa mungkin kamu hanya mempermainkan aku?
Aku tak tau, aku tak mengerti~
mungkin kamu punya yang terbaik, atau mungkin ini memang yang terbaik untuk kita?
Aku ingat perkataanmu, bila tulang rusuk tidak akan pernah hilang dari pemiliknya (:
Namun, aku lelah menunggu nyatanya 'kita' itu
aku lelah merelakan hatiku tersakiti.
Apakah kamu merasakan hal yang sama?
Apakah kamu menangis?
Mungkin tidak (:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar