Langit kembali kelabu.
Menghadirkan semerbak bau tanah dan kenangan…..
Rintik tetesan air mata sang mega kembali membasahi raga, dinginnya menusuk kulit.
Namun, aliran darah di sekujur tubuhku kian memanas, terbakar luapan emosi sang hati.
Bodoh, makinya.
Dan….
Rona mata pun kian meredup. Menerawang bebas ke tempat dimana seharusnya aku tak berada.
Ke tempat dimana seharusnya luka tak kembali tergores.
Ke tempat dimana berulang kalipun ku ketuk, pintunya tak pernah terbuka.
Sedikit pun.
Haruskah aku melangkah atau bertahan?
Pergi atau tinggal untuk terus mengetuk?
Tuhan, peluk.
Anak gadis-Mu terlalu lemah untuk melangkah saat ini....
I just love writing. I use my heart to write. :) And life gives me inspiration to write.
Februari 10, 2013
Februari 09, 2013
Labirin memori
Tik tok tik tok.
Waktu terus saja melangkah maju.
Tapi. Aku melangkahkan kakiku berlawanan arah dengannya.
Hey, bisakah kau menuntunku bersama waktu.
Aku tersesat dalam labirin memori, sayang.
Waktu terus saja melangkah maju.
Tapi. Aku melangkahkan kakiku berlawanan arah dengannya.
Hey, bisakah kau menuntunku bersama waktu.
Aku tersesat dalam labirin memori, sayang.
Langganan:
Postingan (Atom)